.

Rabu, 02 Oktober 2013

Pengimplementasian DRP (Disaster Recovery Plan)

  DRP (Disaster Recovery Plan)
Ilustrasi perusahaan : di sini saya mengilustrasikan bahwa saya memiliki perusahaan yang bernama “AIRAL” perusahaan saya bergerak dibidang air mineral, yaitu menyediakan dan menjual air mineral kemasan dalam 3 bentuk yaitu :
a.       Dalam bentuk gelas nyaitu air mineral yang di kemas adalam gelas berukuran kecil, dimana ukuran yang kecil ini di khususkan untuk diminum sekali.
b.      Dalam bentuk botol yaitu air mineral yang dikemas dalam sebuah botol berukuran sedang, ini memungkinkan konsumen dapat membawa air kemana-mana tanpa harus tumpah dan merepotkan.
c.       Dalam bentuk galon ini memungkinkan untuk konsumen menggunakan dispenser aga menghemat biaya dibandingkan membeli air mineral AIRAL dalam gelas maupun botol.

v  Yang saya bahas adalah perusahaan air mineral “AIRAL”
a.       Visi :
AIRAL akan menjadi bagian dari keluarga sehat indonesia. Dan akan menjadi  pelopor air minum dalam kemasan yang akan banyak dipercaya oleh masyarakat indonesia bahkan dunia, kini AIRAL menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hidup sehat masyarakat indonesia.

Misi :
AIRAL selalu ingin melakukan program untuk menyehatkan konsumen indonesia, diantaranya program AKSI (AIRAL untuk keluarga sehat indonesia).

b.      Tujuan Perusahaan
·       Menyehatkan kehidupan masyarakat dunia, khususnya indonesia.
·       Membuka peluang kerja bagi masyarakat indonesia.
·       Membuat indonesia lebih maju,hijau dan sehat.
·       Ikut menyerap tenaga kerja.
·       Memajukan indonesia dengan minuman berkemas yang sehat.
·       Ikut serta menyumbangkan air bersih di daerah yang membutuhkan.

SOP dalam masing – masing bagian
Setiap perusahaan/organisasi saat ini dituntut untuk mempunyai SOP yang jelas, karena dengan adanya SOP yang jelas maka akan lebih meng-efektifkan dan meng-efisiensikan waktu dan pekerjaan, dimana hal tersebut berhubungan dengan kualitas mutu, dan berimplikasi pada kepuasan pelanggan/klien.
Setiap  satuan  unit  kerja memiliki SOP sesuai dengan rincian tugas pokok dan fungsinya, karena itu setiap satuan unit kerja memiliki sekurang-kurangnya satu SOP. Bentuk SOP dituangkan dalam dalam bentuk form sebagai berikut :
a.      Unit Kerja    :    Hardware
Fungsi    :    Melayani dan memberikan informasi seputar perkembangan, perbaikan, dan maintenance Hardware
Rincian Tugas    :    Melakukan perbaikan semua hardware yang berhubungan dengan komputer, menyuplai kebutuhan hardware dan melakukan maintenance atau perawatan hardware.
NO
Uraian Kegiatan
Unit Kerja/Pelaksana Kegiatan
A
B
C
1.      Memberikan Informasi yang dibutuhkan customer/user dalam menyelesaikan permasalahan dalam konteks hardware komputer.
2.      Melakukan perbaikan dan perawatan maupun maintenance hardware komputer
b.      Unti Kerja    :    Software
Fungsi    :    Melayani dan memberikan informasi seputar perkembangan, repair, dan maintenance software.
Rincian Tugas    :    Melakukan perbaikan/repair semua yang berhubungan dengan software komputer, menyuplai kebutuhan software dan melakukan maintenance atau perawatan software.
NO
Uraian Kegiatan
Unit Kerja/Pelaksana Kegiatan
A
B
C
1.      Memberikan Informasi yang dibutuhkan customer/user dalam menyelesaikan permasalahan dalam konteks software komputer.
2.      Melakukan perbaikan dan perawatan maupun maintenance software komputer..
c.       Unit Kerja    :    Accounting
Fungsi    :    Menyediakan Informasi keuangan perusahaan secara valid
Rincian Tugas    :    Mencatat pembukuan, menggolongkan, menyederhanakan sampai dengan menyediakan laporan keuangan.
NO
Uraian Kegiatan
Unit Kerja/Pelaksana Kegiatan
A
B
C
1.      Melakukan Pencatatan penjualan barang berupa hardware maupun software, kemudian melakukan penggolongan terhadap jenis account yang dipakai, melakukan penyederhanaan laporan keuangan, terakhir adalah membuat laporan keuangan.
Klasifikasi Bencana
Berdasarkan penyebab terjadinya maka bencana dapat digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu:
1. Bencana karena faktor alam dan
2. Bencana yang disebabkan oleh ulah manusia.
Bencana yang disebabkan oleh faktor alam misalnya gempa bumi, tsunami, gunung meletus. oleh yang mungkin diakibatkan oleh kondisi geografis dan geologis dari lokasi. Bencana yang disebabkan oleh faktor alam biasa disebut Bencana Alam.
Sedangkan bencana akibat dari ulah manusia misalnya kegagalan bangunan, kebakaran disebabkan oleh faktor lingkungan dan pengaturan sistem elektrik yang dapat menyebabkan korsleting, kerusakan pada jaringan listrik disebabkan oleh sistem elektrik, sistem atau perangkat yang rusak terkait dengan kesalahan manajemen pengawasan perangkat, kesalahan operasional akibat ulah manusia, virus komputer disebabkan karena kesalahan dalam pemilihan antivirus ataupun system jaringan yang lemah, teror bom atau serangan teroris disebabkan oleh lemahnya keamanan fisik dan non fisik data center, kerusuhan sosial, perang dll.
PROSES DRP
v  Proses penentuan ketua tim penyusun serta kriteria penunjakan ketua tim tersebut :
Yang pertama dilakukan dalam menentukan orang yang tepat untuk menjadi ketua Tim adalah :
a.       Harus memiliki kemampuan dibidangnya.
b.      Mampu berfikir secara cepat dan tepat.
c.       Memiliki kemampuan untuk memimpin sebuah tim.
d.      Harus bisa mengatur dan menempatkan orang-orangnya pada tempat yang tepat atau bisa menilai kemampuan orang lain.
e.      Disiplin, berani, tepat waktu.


v  Yang dilakukan oleh ketua TIM sebelum membuat DRP adalah :
a.       Menempatkan babahanya pada tempat yang sesuai dengan kemampuan bawahanya yang di tunjuk tadi.
b.      Melihat kemungkinan bencana yang mungkin terjadi.
c.       Menganalisa bencana dan efek yang ditimbulkan dari sebuah bencana yang terjadi.
d.      Memberi prioritas pada sebuah bencana.


v  Mamfaat melakukan inventaris :
a.       efektifitas kerja dapat lebih ditingkatkan apabila sumber daya manusia yang ada telah sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
b.      Produktivitas dapat lebih ditingkatkan apabila memiliki data tentang pengetahuan, pekerjaan, pelatihan yang telah diikuti oleh sumber daya manusia.
c.       memudahkan manajemen melakukan perencanaan sumber daya manusia (Human Resources Information) yang berbasis pada teknologi canggih merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dihindarkan di era perubahan yang serba cepat.
d.      Acuan dalam menyusun program pengembangan sumber daya manusia.

v  Cara menentukan resiko pada sub departemen dan sub bagian :
a.       Identifikasi sistem dan sumber daya yang diperlukan untuk mendukung fungsi-fungsi kritis.
b.      Memperkirakan bencana dan ancaman potensial.
c.       Pemilihan Strategi Perencanaan.
d.      Implementasi strategi.
e.      Test dan revisi perencanaan.


v  Hubungan resiko terhadap keberlangsungan proses bisnis adalah :
Resiko yang mungkin terjadi :
a.       Peristiwa pemboman, sabotase, atau serangan lain yang disengaja.
b.      Kegagalan infrastruktur komunikasi.
c.       Kebakaran atau ledakan.
d.      Gempa bumi, badai, banjir, dan kebakaran alami.

Hubungan resiko terhadap keberlangsungan proses bisnis adalah :
a.       Dapat mengganggu proses bisnis yang sedang berlangsung.
b.      Merusak infrastruktur yang ada pada perusahaan.
c.       Hilangnya data akibat bencana yang terjadi.
d.      Adanya banyak korban jiwa, sehingga dapat merugikan perusahaan.

v  Langkah-Langkah Untuk Mengatasi Bencana Sehubungan Dengan Disaster Recovery Plan
Setelah disaster recovery plan dibuat, maka perusahaan telah memiliki pedoman untuk menghadapi bencana. Lalu bagaimana langkah-langkah yang dapat diambil untuk menghadapi bencana ? Berikut diberikan langkah-langkah yang dapat diikuti :
  • mendapatkan wewenang untuk menjalankan disaster recovery plan dan membentuk anggota tim
  • menyediakan training dan pendidikan keselamatan bagi anggota tim seperlunya
  • pada kondisi bencana, jalankan prosedur keselamatan dan evakuasi dahulu
  • membunyikan alarm tanda bahaya dan memberitahu layanan emergensi
  • memberitahukan tipe bencana pada manajemen atas
  • mulai memanggil anggota tim pemulihan terhadap bencana
  • semua anggota, level manajemen, dan departemen keselamatan harus memiliki kopi denah gedung yang memberitahukan jalan keluar dan perlengkapan keselamatan
  • menaksir kerusakan
  • mengimplementasikan prosedur untuk melindungi record-record penting pada lokasi masing-masing
  • memberi tanda bagian-bagian yang rusak dan mengelompokkan bagian yang rusak dengan bagian yang tidak
  • untuk bencana yang besar, lakukan pertemuan dengan perusahaan yang khusus menangani pemulihan perusahaan akibat bencana
  • selanjutnya membuat perjanjian dengan perusahaan tersebut untuk melakukan pemulihan
  • melakukan pemulihan

v  Keuntungan Adanya Disaster Recovery Plan
Bagian terakhir dari makalah ini membahas keuntungan dari dibuatnya disaster recovery plan. Adapun keuntungan yang didapat perusahaan adalah :
a.       memperbaiki sistem proteksi terhadap aset penting perusahaan
b.      membuat sistem proteksi informasi atau data-data perusahaan lebih efektif
c.       mengurangi risiko bencana akibat kesalahan manusia
memperbaiki manajemen perusahaan, dll.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

free counters