DRP
(Disaster Recovery Plan)
Ilustrasi perusahaan : di sini saya mengilustrasikan bahwa saya memiliki
perusahaan yang bernama “AIRAL” perusahaan saya bergerak dibidang air mineral,
yaitu menyediakan dan menjual air mineral kemasan dalam 3 bentuk yaitu :
a.
Dalam bentuk gelas nyaitu
air mineral yang di kemas adalam gelas berukuran kecil, dimana ukuran yang
kecil ini di khususkan untuk diminum sekali.
b.
Dalam bentuk botol yaitu
air mineral yang dikemas dalam sebuah botol berukuran sedang, ini memungkinkan
konsumen dapat membawa air kemana-mana tanpa harus tumpah dan merepotkan.
c.
Dalam bentuk galon ini
memungkinkan untuk konsumen menggunakan dispenser aga menghemat biaya
dibandingkan membeli air mineral AIRAL dalam gelas maupun botol.
v
Yang saya bahas adalah perusahaan air mineral “AIRAL”
a.
Visi :
AIRAL akan
menjadi bagian dari keluarga sehat indonesia. Dan akan menjadi pelopor air minum dalam kemasan yang akan banyak dipercaya oleh masyarakat indonesia bahkan dunia,
kini AIRAL menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hidup sehat masyarakat
indonesia.
Misi :
AIRAL selalu
ingin melakukan program untuk menyehatkan konsumen indonesia, diantaranya
program AKSI (AIRAL untuk keluarga sehat indonesia).
b.
Tujuan Perusahaan
·
Menyehatkan kehidupan masyarakat
dunia, khususnya indonesia.
·
Membuka peluang kerja bagi masyarakat
indonesia.
·
Membuat indonesia lebih maju,hijau dan
sehat.
·
Ikut menyerap tenaga kerja.
·
Memajukan indonesia dengan minuman
berkemas yang sehat.
·
Ikut serta menyumbangkan air bersih di
daerah yang membutuhkan.
SOP dalam
masing – masing bagian
Setiap perusahaan/organisasi saat ini dituntut untuk mempunyai SOP
yang jelas, karena dengan adanya SOP yang jelas maka akan lebih meng-efektifkan
dan meng-efisiensikan waktu dan pekerjaan, dimana hal tersebut berhubungan
dengan kualitas mutu, dan berimplikasi pada kepuasan pelanggan/klien.
Setiap satuan unit kerja memiliki SOP sesuai
dengan rincian tugas pokok dan fungsinya, karena itu setiap satuan unit kerja
memiliki sekurang-kurangnya satu SOP. Bentuk SOP dituangkan dalam dalam bentuk
form sebagai berikut :
a.
Unit Kerja : Hardware
Fungsi : Melayani dan memberikan informasi seputar perkembangan, perbaikan, dan maintenance Hardware
Rincian Tugas : Melakukan perbaikan semua hardware yang berhubungan dengan komputer, menyuplai kebutuhan hardware dan melakukan maintenance atau perawatan hardware.
NO
Uraian Kegiatan
Unit Kerja/Pelaksana Kegiatan
Fungsi : Melayani dan memberikan informasi seputar perkembangan, perbaikan, dan maintenance Hardware
Rincian Tugas : Melakukan perbaikan semua hardware yang berhubungan dengan komputer, menyuplai kebutuhan hardware dan melakukan maintenance atau perawatan hardware.
NO
Uraian Kegiatan
Unit Kerja/Pelaksana Kegiatan
A
B
C
B
C
1.
Memberikan Informasi yang dibutuhkan customer/user dalam menyelesaikan
permasalahan dalam konteks hardware komputer.
2.
Melakukan perbaikan dan perawatan maupun maintenance hardware
komputer
b.
Unti Kerja : Software
Fungsi : Melayani dan memberikan informasi seputar perkembangan, repair, dan maintenance software.
Rincian Tugas : Melakukan perbaikan/repair semua yang berhubungan dengan software komputer, menyuplai kebutuhan software dan melakukan maintenance atau perawatan software.
NO
Uraian Kegiatan
Unit Kerja/Pelaksana Kegiatan
Fungsi : Melayani dan memberikan informasi seputar perkembangan, repair, dan maintenance software.
Rincian Tugas : Melakukan perbaikan/repair semua yang berhubungan dengan software komputer, menyuplai kebutuhan software dan melakukan maintenance atau perawatan software.
NO
Uraian Kegiatan
Unit Kerja/Pelaksana Kegiatan
A
B
C
B
C
1.
Memberikan Informasi yang dibutuhkan customer/user dalam menyelesaikan
permasalahan dalam konteks software komputer.
2.
Melakukan perbaikan dan perawatan maupun maintenance software
komputer..
c.
Unit Kerja : Accounting
Fungsi : Menyediakan Informasi keuangan perusahaan secara valid
Rincian Tugas : Mencatat pembukuan, menggolongkan, menyederhanakan sampai dengan menyediakan laporan keuangan.
NO
Uraian Kegiatan
Unit Kerja/Pelaksana Kegiatan
Fungsi : Menyediakan Informasi keuangan perusahaan secara valid
Rincian Tugas : Mencatat pembukuan, menggolongkan, menyederhanakan sampai dengan menyediakan laporan keuangan.
NO
Uraian Kegiatan
Unit Kerja/Pelaksana Kegiatan
A
B
C
B
C
1.
Melakukan Pencatatan penjualan barang berupa hardware maupun
software, kemudian melakukan penggolongan terhadap jenis account yang dipakai,
melakukan penyederhanaan laporan keuangan, terakhir adalah membuat laporan
keuangan.
Klasifikasi Bencana
Berdasarkan penyebab terjadinya maka bencana dapat digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu:
1. Bencana karena faktor alam dan
2. Bencana yang disebabkan oleh ulah manusia.
Berdasarkan penyebab terjadinya maka bencana dapat digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu:
1. Bencana karena faktor alam dan
2. Bencana yang disebabkan oleh ulah manusia.
Bencana yang disebabkan oleh faktor alam misalnya gempa bumi,
tsunami, gunung meletus. oleh yang mungkin diakibatkan oleh kondisi geografis
dan geologis dari lokasi. Bencana yang disebabkan oleh faktor alam biasa
disebut Bencana Alam.
Sedangkan bencana akibat dari ulah manusia misalnya kegagalan bangunan, kebakaran disebabkan oleh faktor lingkungan dan pengaturan sistem elektrik yang dapat menyebabkan korsleting, kerusakan pada jaringan listrik disebabkan oleh sistem elektrik, sistem atau perangkat yang rusak terkait dengan kesalahan manajemen pengawasan perangkat, kesalahan operasional akibat ulah manusia, virus komputer disebabkan karena kesalahan dalam pemilihan antivirus ataupun system jaringan yang lemah, teror bom atau serangan teroris disebabkan oleh lemahnya keamanan fisik dan non fisik data center, kerusuhan sosial, perang dll.
Sedangkan bencana akibat dari ulah manusia misalnya kegagalan bangunan, kebakaran disebabkan oleh faktor lingkungan dan pengaturan sistem elektrik yang dapat menyebabkan korsleting, kerusakan pada jaringan listrik disebabkan oleh sistem elektrik, sistem atau perangkat yang rusak terkait dengan kesalahan manajemen pengawasan perangkat, kesalahan operasional akibat ulah manusia, virus komputer disebabkan karena kesalahan dalam pemilihan antivirus ataupun system jaringan yang lemah, teror bom atau serangan teroris disebabkan oleh lemahnya keamanan fisik dan non fisik data center, kerusuhan sosial, perang dll.
PROSES DRP
v
Proses penentuan ketua
tim penyusun serta kriteria penunjakan ketua tim tersebut :
Yang pertama dilakukan dalam menentukan orang yang tepat untuk menjadi
ketua Tim adalah :
a.
Harus memiliki kemampuan
dibidangnya.
b.
Mampu berfikir secara
cepat dan tepat.
c.
Memiliki kemampuan untuk
memimpin sebuah tim.
d.
Harus bisa mengatur dan
menempatkan orang-orangnya pada tempat yang tepat atau bisa menilai kemampuan
orang lain.
e.
Disiplin, berani, tepat
waktu.
v
Yang dilakukan oleh ketua
TIM sebelum membuat DRP adalah :
a.
Menempatkan babahanya
pada tempat yang sesuai dengan kemampuan bawahanya yang di tunjuk tadi.
b.
Melihat kemungkinan
bencana yang mungkin terjadi.
c.
Menganalisa bencana dan
efek yang ditimbulkan dari sebuah bencana yang terjadi.
d.
Memberi prioritas pada
sebuah bencana.
v
Mamfaat melakukan
inventaris :
a.
efektifitas kerja dapat lebih
ditingkatkan apabila sumber daya manusia yang ada telah sesuai dengan kebutuhan
perusahaan.
b.
Produktivitas dapat lebih ditingkatkan
apabila memiliki data tentang pengetahuan, pekerjaan, pelatihan yang telah
diikuti oleh sumber daya manusia.
c.
memudahkan manajemen melakukan
perencanaan sumber daya manusia (Human Resources Information) yang berbasis
pada teknologi canggih merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dihindarkan
di era perubahan yang serba cepat.
d.
Acuan dalam menyusun program
pengembangan sumber daya manusia.
v
Cara menentukan resiko
pada sub departemen dan sub bagian :
a. Identifikasi
sistem dan sumber daya yang diperlukan untuk mendukung fungsi-fungsi kritis.
b. Memperkirakan
bencana dan ancaman potensial.
c. Pemilihan
Strategi Perencanaan.
d. Implementasi
strategi.
e. Test
dan revisi perencanaan.
v Hubungan
resiko terhadap keberlangsungan proses bisnis adalah :
Resiko yang mungkin terjadi :
a. Peristiwa
pemboman, sabotase, atau serangan lain yang disengaja.
b. Kegagalan
infrastruktur komunikasi.
c. Kebakaran
atau ledakan.
d. Gempa
bumi, badai, banjir, dan kebakaran alami.
Hubungan resiko terhadap keberlangsungan proses
bisnis adalah :
a. Dapat
mengganggu proses bisnis yang sedang berlangsung.
b. Merusak
infrastruktur yang ada pada perusahaan.
c. Hilangnya
data akibat bencana yang terjadi.
d. Adanya
banyak korban jiwa, sehingga dapat merugikan perusahaan.
v
Langkah-Langkah Untuk Mengatasi Bencana
Sehubungan Dengan Disaster Recovery Plan
Setelah
disaster recovery plan dibuat, maka
perusahaan telah memiliki pedoman untuk menghadapi bencana. Lalu bagaimana
langkah-langkah yang dapat diambil untuk menghadapi bencana ? Berikut diberikan
langkah-langkah yang dapat diikuti :
- mendapatkan wewenang untuk menjalankan disaster recovery plan dan membentuk anggota tim
- menyediakan training dan pendidikan keselamatan bagi anggota tim seperlunya
- pada kondisi bencana, jalankan prosedur keselamatan dan evakuasi dahulu
- membunyikan alarm tanda bahaya dan memberitahu layanan emergensi
- memberitahukan tipe bencana pada manajemen atas
- mulai memanggil anggota tim pemulihan terhadap bencana
- semua anggota, level manajemen, dan departemen keselamatan harus memiliki kopi denah gedung yang memberitahukan jalan keluar dan perlengkapan keselamatan
- menaksir kerusakan
- mengimplementasikan prosedur untuk melindungi record-record penting pada lokasi masing-masing
- memberi tanda bagian-bagian yang rusak dan mengelompokkan bagian yang rusak dengan bagian yang tidak
- untuk bencana yang besar, lakukan pertemuan dengan perusahaan yang khusus menangani pemulihan perusahaan akibat bencana
- selanjutnya membuat perjanjian dengan perusahaan tersebut untuk melakukan pemulihan
- melakukan pemulihan
v
Keuntungan Adanya Disaster Recovery Plan
Bagian
terakhir dari makalah ini membahas keuntungan dari dibuatnya disaster recovery plan. Adapun
keuntungan yang didapat perusahaan adalah :
a.
memperbaiki sistem proteksi terhadap
aset penting perusahaan
b.
membuat sistem proteksi informasi atau
data-data perusahaan lebih efektif
c.
mengurangi risiko bencana akibat
kesalahan manusia
memperbaiki manajemen perusahaan, dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar